Menurut teori
evolusi, setiap spesies hidup berasal dari satu nenek moyang. Spesies yang ada
sebelumnya lambat laun berubah menjadi spesies lain, dan semua spesies muncul
dengan cara ini. Menurut teori tersebut, perubahan ini berlangsung sedikit demi
sedikit dalam jangka waktu jutaan tahun.
Dengan demikian,
maka seharusnya pernah terdapat sangat banyak spesies peralihan selama periode
perubahan yang panjang ini.
Sebagai contoh,
seharusnya terdapat beberapa jenis makhluk setengah ikan - setengah reptil di
masa lampau, dengan beberapa ciri reptil sebagai tambahan pada ciri ikan yang
telah mereka miliki. Atau seharusnya terdapat beberapa jenis burung-reptil
dengan beberapa ciri burung di samping ciri reptil yang telah mereka miliki.
Evolusionis menyebut makhluk-makhluk imajiner yang mereka yakini hidup di masa
lalu ini sebagai "bentuk transisi".
Sebagai suatu proses alamiah, seleksi alam telah dikenal ahli
biologi sebelum Darwin,
yang mendefinisikannya sebagai "mekanisme yang menjaga agar spesies tidak
berubah tanpa menjadi rusak". Darwin
adalah orang pertama yang mengemukakan bahwa proses ini memiliki kekuatan
evolusi. Ia kemudian membangun seluruh teorinya berlandaskan pernyataan
tersebut. Seleksi alam sebagai dasar teori Darwin ditunjukkan oleh judul yang ia berikan
pada bukunya: The Origin of Species, by means of Natural Selection....
Akan tetapi, sejak masa Darwin,
tidak pernah dikemukakan sebuah bukti pun yang menunjukkan bahwa seleksi alam
telah menyebabkan makhluk hidup berevolusi. Colin Patterson, seorang ahli
paleontologi senior pada Museum of Natural History di Inggris, yang juga
seorang evolusionis terkemuka, menegaskan bahwa seleksi alam tidak pernah
ditemukan memiliki kekuatan yang menyebabkan sesuatu berevolusi:
“Tidak seorang pun pernah menghasilkan suatu spesies melalui mekanisme
seleksi alam,” bahkan
sekadar untuk mendekatinya. Kebanyakan perdebatan dalam neo-Darwinisme sekarang
ini adalah seputar pertanyaan ini.
Seleksi alam menyatakan bahwa makhluk-makhluk hidup yang lebih
mampu menyesuaikan diri dengan kondisi alam habitatnya akan mendominasi dengan
cara memiliki keturunan yang mampu bertahan hidup, sebaliknya yang tidak mampu
akan punah. Sebagai contoh, dalam sekelompok rusa yang hidup di bawah ancaman
hewan pemangsa, secara alamiah rusa-rusa yang mampu berlari lebih kencang akan
bertahan hidup. Itu memang benar. Akan tetapi, hingga kapan pun proses ini
berlangsung, tidak akan membuat rusa-rusa tersebut menjadi spesies lain. Rusa
akan tetap menjadi rusa.
Kita
akan melihat bahwa contoh-contoh seleksi alam yang dikemukakan evolusionis tidak
lain hanyalah usaha untuk mengelabui.
Model neo-Darwinis, yang dapat kita anggap sebagai teori evolusi
yang "paling diakui" saat ini, menyatakan bahwa kehidupan telah
mengalami perubahan atau berevolusi melalui dua mekanisme alamiah:
"seleksi alam" dan "mutasi". Dasar teori ini sebagai
berikut: seleksi alam dan mutasi adalah dua mekanisme yang saling melengkapi.
Modifikasi evolusioner berasal dari mutasi secara acak yang terjadi pada
struktur genetis makhluk hidup. Sifat-sifat yang ditimbulkan oleh mutasi
kemudian diseleksi melalui mekanisme seleksi alam dan dengan demikian makhluk
hidup berevolusi.
Akan tetapi jika teori ini kita teliti lebih jauh, ternyata
mekanisme evolusi semacam ini tidak ada sama sekali, sebab tidak ada kontribusi
dari seleksi alam maupun mutasi kepada pernyataan bahwa beragam spesies telah
berevolusi dan berubah dari satu spesies menjadi spesies yang lain.
Teori evolusi
menyatakan bahwa spesies makhluk hidup terus-menerus berevolusi menjadi spesies
lain. Namun ketika kita membandingkan makhluk hidup dengan fosil-fosil mereka,
kita melihat bahwa mereka tidak berubah setelah jutaan tahun. Fakta berikut adalah
bukti nyata yang meruntuhkan pernyataan evolusionis.
1. Bintang Laut
Fosil bintang laut berumur 400 juta tahun dan bintang
laut yang masih hidup.
2. Capung
Tidak ada perbedaan antara fosil capung berumur 150 juta tahun ini
dengan capung yang hidup sekarang.
3. Tumbuhan
"Evolusi tumbuhan" pun tidak lain hanyalah dongeng.
Di samping, anda dapat melihat spesimen hidup spesies tumbuhan yang
bernama Acer monspessulanum dan fosilnya yang berumur 30 juta tahun.
4. Semut
0 komentar:
Posting Komentar