Selasa, 25 Desember 2012

Matematika Anatomi Dan Hitungan Tahun Dalam Berwudhu

Seorang doktor pakar bedah yang berprofesi juga sebagai kakitangan pengajar anatomi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mencari fenomena wudhu yang sangat berkaitan dengan anatomi tubuh manusia khususnya tulang.
Bertahun-tahun menggeluti ilmu bedah dan anatomi, akhirnya doktor tersebut menyimpulkan bahawa jumlah bilangan ruas tulang yang kita basuh setiap kali berwudhu sama dengan jumlah keseluruhan tulang manusia dan sama dengan jumlah bilangan hari dalam 1 tahun hijriah.

Minggu, 23 Desember 2012

Respirasi Aerob - Glikolisis


Materi yang akan kita bahas kali ini adalah Respirasi Aerob. Sebenarnya udah lama sih dosenku ngasi materi ini tapi aku baru sempat buat catatannya sekarang.. :p Nah, sebelum kita belajar tentang Respirasi Aerob, ada baiknya kita tahu terlebih dahulu apa sih ATP itu? Karena tujuan utama terjadinya proses respirasi aerob ini agar tubuh menghasilkan energy berupa ATP yang digunakan untuk metabolism dan aktivitas manusia. Berikut ini adalah karakteristik dari ATP :
1. Molekul pembawa energi digunakan sel untuk melakukan proses hidup
2. ATP dibentuk dari adenin, gula-ribosa dan 3 gugus phosphate (PO4)
3. Ikatan PO4 memiliki ikatan berenergi tinggi yang memerlukan energi ketika dibuat dan  melepaskan energi ketika dipecah
4. ATP dibuat dan digunakan secara terus-menerus dalam sel. Setiap menit ATP di-recycled
      5. Fosforilasi menunjuk pada reaksi kimia yg membuat ATP dr penambahan Pi ke ADP
                                                      ADP + Pi + energy «  ATP + H2O
      6.  Enzim yg berperan: ATP synthetase & ATPase. Membantu memecah dan membentuk kembali ikatan PO4 yg berenergi tinggi dlm proses disebut fosforilasi tingkat substrat
      7. Ketika ikatan phosphate berenergi tinggi dipecah, akan mengeluarkan energi, sebuah gugus    fosfat dan ADP. 

Sistem Eksresi - Paru-Paru dan Kulit


Paru-paru (Pulmo)
Fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernapasan. Akan tetapi, karma mengekskresikan zat Sisa metabolisme maka dibahas pula dalam sistem ekskresi. Karbon dioksida dan air hash metabolisme di jaringan diangkut oleh darah lewat vena untuk dibawa ke jantung, dan dari jantung akan dipompakan ke paru-paru untuk berdifusi di alveolus. Selanjutnya, H2O dan CO2 dapat berdifusi atau dapat dieksresikan di alveolus paru-paru karena pada alveolus bermuara banyak kapiler yang mempunyai selaput tipis.
Karbon dioksida dari jaringan sebagian besar (75%) diangkut oleh plasma darah dalam bentuk senyawa HC03, sedangkan sekitar 25% lagi diikat oleh Hb yang membentuk karboksi hemoglobin (HbC02).
Untuk lebih jelasnya, Anda bisa buka Pengangkutan dan Pertukaran Gas - Gas Pernafasan

COELENTERATA

Coelenterata berasal dari kata KOILOS = rongga tubuh atau selom dan ENTERON = usus. Jadi COELENTERON artinya rongga yang berfungsi sebagai usus. Coelenterata hidupnya di perairan laut maupun air tawar, contoh hydra.

CIRI-CIRI COELENTERATA
·         Hewan bersel banyak (multiseluler)
·         Tubuh radial simetris (2 lapis sel), ektoderm dan endoderm. Diantaranya ada rongga
·         (mesoglea)
·         Bentuk seperti tabung (polip) dan seperti mangkok (medusa)
·         Di atas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap mangsa dan bergerak.
·         Tentakel  punya sel racun (knidoblast) atau sel penyengat (nematosis)

Jumat, 21 Desember 2012

Sistem Eksresi - Ginjal

Pada postingan sebelumnya, kita sudah belajar tentang salah satu alat eksresi, yaitu hati. Sekarang, kita akan belajar tentang alat eksresi lain, yaitu ginjal.
Fungsi utama ginjal adalah mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen misalnya amonia. Amonia adalah hasil pemecahan protein dan bermacam-macam garam, melalui proses deaminasi atau proses pembusukan mikroba dalam usus. Selain itu, ginjal juga berfungsi mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya vitamin yang larut dalam air; mempertahankan cairan ekstraselular dengan jalan mengeluarkan air bila berlebihan; serta mempertahankan keseimbangan asam dan basa. Sekresi dari ginjal berupa urin.


Sistem Eksresi - Hati

Ekskresi berarti pengeluaran zat buangan atau zat sisa hasil metabolisme yang berlangsung dalam tubuh organisme. Zat sisa metabolisme dikeluarkan dari tubuh oleh alat ekskresi. Alat ekskresi pada manusia dan vertebrata lainnya berupa ginjal, paru-paru, kulit, dan hati.
Sistem ekskresi membantu memelihara homeostasis dengan tiga cara, yaitu melakukan osmoregulasi, mengeluarkan sisa metabolisme, dan mengatur konsentrasi sebagian besar penyusun cairan tubuh.
Zat sisa metabolisme adalah hasil pembongkaran zat makanan yang bermolekul kompleks. Zat sisa ini sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Sisa metabolisme antara lain, CO2, H2O, NHS, zat warna empedu, dan asam urat.
Karbon dioksida dan air merupakan sisa oksidasi atau sisa pembakaran zat makanan yang berasal dari karbohidrat, lemak dan protein. Kedua senyawa tersebut tidak berbahaya bila kadarnya tidak berlebihan. Walaupun CO2 berupa zat sisa namun sebagian masih dapat dipakai sebagai dapar (penjaga kestabilan PH) dalam darah. Demikian juga H2O dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, misalnya sebagai pelarut.
Amonia (NH3), hasil pembongkaran/pemecahan protein, merupakan zat yang beracun bagi sel. Oleh karena itu, zat ini harus dikeluarkan dari tubuh. Namun demikian, jika untuk sementara disimpan dalam tubuh zat tersebut akan dirombak menjadi zat yang kurang beracun, yaitu dalam bentuk urea.
Zat warna empedu adalah sisa hasil perombakan sel darah merah yang dilaksanakan oleh hati dan disimpan pada kantong empedu. Zat inilah yang akan dioksidasi jadi urobilinogen yang berguna memberi warna pada feses dan urin.
Asam urat merupakan sisa metabolisme yang mengandung nitrogen (sama dengan amonia) dan mempunyai daya racun lebih rendah dibandingkan amonia, karena daya larutnya di dalam air rendah.
Tugas pokok alat ekskresi ialah membuang sisa metabolisme tersebut di atas walaupun alat pengeluarannya berbeda-beda.
Dibawah ini akan dijelaskan alat eksresi berupa hati dan proses yang dilakukannya.

HATI
 
            Hati atau hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya dibawah diafragma. Sebagai kelenjar dalam sistem pencernaan yang berfungsi membantu ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan ammonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino, ginjal juga merupakan alat eksresi dan memiliki fungsi penting sebagai berikut:
1.      Menyimpan gula dalam bentuk glikogen yang akan dirombak menjadi glukosa
2.      Merombak kelebihan asam amino (deaminasi)
3.      Menawarkan racun
4.      Tempat pembentukan dan pembongkaran protein dan sel darah merah (eritrosit) yang telah tua oleh sel histiosit

Eksresi Pada Hewan

SISTEM EKSKRESI PADA INVERTEBRATA
Sistem ekskresi invertebrata berbeda dengan sistem ekskresi pada vertebrata. Invertebrata belum memiliki ginjal yang berstruktur sempurna seperti pada vertebrata. Pada umumnya, invertebrata memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, dan sistem ini berbeda antara invertebrata satu dengan invertebrata lainnya.
Alat ekskresinya ada yang berupa saluran Malphigi, nefridium, dan sel api. Nefridium adalah tipe yang umum dari struktur ekskresi khusus pada invertebrata. Berikut ini akan dibahas sistem ekskresi pada cacing pipih (Planaria), cacing gilig (Annellida), dan belalang.

Kamis, 20 Desember 2012

Pengangkutan Dan Pertukaran Gas-Gas Pernafasan

A.      Difusi Gas Tekanan Parsial
Dalam tubuh suatu gas akan berdifusi dari daerah berkonsentrasi tinggi menuju daerah berkonsentrasi rendah. Konsentrasi masing-masing gas dalam tempat khusus (udara alveolus dan darah pulmonal) dinyatakan sebagai satu ukuran yang disebut tekanan parsial (P). Tekanan parsial suatu gas yang diukur dalam mmHg adalah tekanan yang dikeluarkan gas dalam suatu campuran gas baik campuran dalam bentuk gas ataupun cairan seperti darah.

Tempat
 PO2 (mmHg)
PCO2 (mmHg)
atmosfer
160
0,2
udara alveolar
104
40
darah vena sistemik/arteri pulmonal
40
45
darah vena pulmonal/arteri sistemik
100
40
cairan jaringan
40
50


Reproduksi Pada Tumbuhan

1.       Tumbuhan Tidak Berpembuluh

Reproduksi Ganggang (Alga)
  • Reproduksi vegetatif, antara lain dengan membentuk zoospora, fragmentasi, dan membelah diri.
  1. Dengan membentuk zoospora (spora kembara) berupa sel reproduksi aseksual yang memiliki flagel (bulu cambuk), misalnya pada Chlorococcum.
  2. Secara Fragmentasi, yaitu pemotongan bagian tubuh menjadi beberapa bagian. setiap potongan tubuh dapat berkembang menjadi organisme baru, misalnya pada Spirogyra.
  3. Dengan membelah diri, misalnya pada Navicula
  • Reproduksi generatif, antara lain dengan konjugasi dan membentuk sel kelamin.
  1. Konjugasi, yaitu reproduksi generatif pada organisme yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Untuk membedakan jenis kelamin ditandai dengan (+) dan (-). Konjugasi diawali dengan plasmogami (persatuan plasma) dilanjutkan dengan kariogami (persatuan inti sel). Reproduksi secara konjugasi terjadi pada Spirogyra. Perhatikan gambar disamping.
  2. Dengan pembentukan gamet (sel kelamin). yaitu sel telur (ovum) oleh oogonium dan sperma oleh anteridium. misalnya pada Ulva dan Oedogonium.

Rabu, 05 Desember 2012

Adaptasi Makhluk Hidup

Adaptasi Morfologi


Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Kita dengan mudah dapat mengamati adaptasi morfologi karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar. Contoh adaptasi morfologi adalah sebagai berikut.
  • Adaptasi Morfologi pada Hewan
Mengapa bentuk paruh burung bermacam-macam?, bentuk paruh burung bermacam-macarn disesuaikan dengan jenis makanannya. Burung pipit, paruhnya sesuai untuk makan biji-bijian. Burung kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga. Burung pelikan, paruhnya sesuai untuk menangkap ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak daging mangsanya. Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon dan menangkap serangga di dalamnya. Adaptasi morfologi pada burung juga dapat dilihat pada macam-macam bentuk kakinya.

Sabtu, 01 Desember 2012

Manfaat ASI Bagi Bayi dan Ibu

Struktur payudara wanita sangat kompleks. Selain terdiri dari jaringan lemak dan ikat, payudara juga mengandung saluran susu, pembuluh darah, kelenjar getah bening dan struktur yang dikenal sebagai lobus dan lobulus.
Payudara mengandung sekitar 15 sampai 25 lobulus. Setiap lobulus memiliki saluran air susu (duct) yang membawa susu dari alveoli (kantung susu di lobulus) ke areola payudara (daerah berwarna coklat pada payudara ibu). Dari areola, saluran bergabung bersama menjadi saluran yang lebih besar berakhir di puting.